Rabu, 29 September 2010

Sabtu, 11 September 2010

Lelucon Yang Merusak Budaya

Di Negara Indonesia yang tercinta ini,..seperti tulisan sebelumnya seni dan budaya kita mulai terkikis habis, perlahan namun pasti hilang musnah tak berbekas,..
semua bukan karena dicuri negara lain, tapi coba kita lihat watak dan prilaku orang-orang dinegara ini,..
baik di media cetak atau di media elektronik,..banyak yang mengkritik pemerintah kurang perhatian terhadap seni dan budaya indonesia disaat negara lain mengklaim seni budaya kita.
tapi dibalik itu coba liat prilaku para pengkritik itu, mereka menampilkan acara dengan misi kritikan terhadap pemerintah tapi tanpa mereka sadari telah menghancurkan seni budayanya sendiri.
Kesenian budaya dikompilasi dengan budaya barat yang notabene merubah bentuk aslinya, lalu anak-anak kita adik-adik kita tidak tahu yang aslinya, hanya tahu kompilasinya,..
lalu coba kita liat lagi di acara-acara televisi banyak sudah peribahasa kita diplesetkan dan menghilangkan arti sebenarnya, lalu apa itu yang dinamakan kritikan terhadap pemerintah,..atau justru itu yang mengikis dan menghancurkan seni budaya kita,..
kita tahu kita hidup di dunia modern dengan perkembangan yang sangat cepat, tapi apa harus dengan menghancurkan seni budaya kita,....?????? semua kembali lagi pada kita

Sabtu, 12 September 2009

Kehilangan satu persatu

Satu persatu seni dan budaya kita diklaim negara lain,.masyarakat marah tapi hanya bisa marah dan tidak dapat berbuat banyak, rasa nasionalisme hanya rasa dan tidak mampu dan keberanian untuk bergerak, berulang kali tetangga kita mengklaim seni dan budaya kita, pemerintah hanya bisa mengandalkan prosedur menunggu pengaduan. sedangkan masyarakat juga menunggu tindakan pemerintah, semua saling menunggu sehingga tidak ada tindakan dan solusi yang berarti.
ini akan terus berlanjut bila kita semua tidak berani mengambil suatu tidakan penyelamatan dan pelestarian, struktural pemerintah yang sudah sangat Demokrasi mengapa tidak kita manfaatkan, seharusnya bisa lebih mudah kalo kita semua serius untuk menyelesaikanya,..
di awali dari diri kita yang merasa anak bangsa indonesia yang berkewajiban menyelamatkan aset budaya kita, kita tidak bisa hanya saling mengandalkan dan menunggu, juga semua terbentur karena perhitungan kalkulasi biaya.
yakinlah bahwa di dunia indonesia ini banyak yang benar daripada salah. karena semua orng punya sifat benar yang lebih besar dari sifat salah, kita sangat miris dengan yang mengaku pelaku seni budaya, yang sudah terkikis habis dengan seni budaya modern.
kita tidak menutup mata bahwa pekembangan seni kita sangat pesat baik itu seni musik, film, teater, drama dan lainya. tapi coba kita lihat pekembangan seni budaya indonesia itu sendiri, sangat berlawanan arah pergerakannya.
sekarang marilah kita bahu membahu bersama-sama menyelaraskan seni tradisional dan modern, kita dorong seni tradisional kita untuk bisa maju, atau setidaknya menjadi lestari dan tidak mati karena kelaparan kurang makan pelestarian dan perhatian dari anak-anak indonesia untuk tetap bertahan.

Selasa, 16 Desember 2008

Budaya Curian

Banyak sudah orang-orang yang senang dengan mencuri,. dan yang lagi banyak peminatnya adalah mencuri hak cipta orang lain.
pembajakan karya orang lain sekarang menjamur, termasuk pencurian budaya dan seni oleh negara yang ingin mempunyai seni dan budaya yang menjadi ciri suatu negara, tanpa kita sadari bahwa itu suatu hal yang unik dan lucu buat negara kita.
Negara lain bersusah payah ingin mencuri seni dan budaya kita karena mereka ingin punya ciri budaya suatu negara, lalu mengapa negara kita membiarkan seni dan budaya itu mati, dan perlahan musnah dari ingatan anak-anak bangsa.

Renungkan,....

Kamis, 30 Oktober 2008

Budaya Keturunan

Sekarang banyak sudah orang-orang yang mengaku pemerhati budaya, tapi ujung-ujungnya mencari keuntungan sendiri. bahkan sekarang lebih banyak lagi orang yang mengaku lebih mengeti suatu sejarah budaya dan mengaku sebagai salah satu keturunan pelaku sejarah itu sendiri,. padahal kita tahu bahwa para pelaku sejarah itu sendiri mungkin malu mengakui dia sebagai keturunannya.
Dengan budaya yang mengaku keturunan bahkan mengenal sejarah budaya itu tanpa bukti yang kuat, sehingga dicarilah bukti-bukti yang tidak bisa dibuktikan secara ilmiah tapi mengakar dan masih diakui dikalangan masyarakat kita, yaitu WANGSIT, dengan alasan dan bukti wangsit yang masih dipercaya dikalangan masyarakat kita, maka banyak sudah yang mengaku keturunan, tahu sejarah, terima wangsit dari leluhur dan lain sebagainya, tanpa kita bisa membantahnya.
Ini adalah salah satu budaya aneh yang ada dinegara dan kalangan masyarakat kita sekarang

Selasa, 23 September 2008

Lestari Budaya Ala Sabdo Luhur

Indonesia sejak dahulu dikenal dengan keaneka ragaman seni dan budayanya, tatakrama khas timur yang sangat dikagumi didunia. Namun dengan berjalannya waktu dan semakin besarnya gelombang seni dan budaya dari luar yang masuk ke negeri kita ini, sedangkan regenerasi dan pelestarian seni budaya kita yang sangat lemah, sehingga perlahan namun pasti seni budaya kita hilang, bukan karena ditelan masa, tapi karena tidak adanya upaya dari kita sendiri untuk melestarikan dan memperkenalkan pada generasi kita. juga karena diakibatkan kurang perhatian dan lebih mementingkan segi materil/ekonomi sehingga seni budaya kita sangat susah untuk dipertahankan.
Namun walaupun begitu tidak sedikit yang masih mencoba mempertahankan kelangsungan seni budaya kita. Juga yang sangat ironis dengan adanya media/sekolah/Lembaga yang mencoba mengembangkan seni budaya kita justru datang bukan dari bangsa kit sediri, salah satunya Majalah "SWARA BENDHE" terbitan Australia, yang membahas tentang seni budaya indonesia secara menyeluruh, terutama sekali tentang gamelan. bahkan ada di sebuah negara (Bukan Indonesia) sebuah sekolah yang khusus memberikan pelajaran tentang gamelan, lalu coba kita tengok dinegeri asal gamelan itu. coba kita tengok Paguyuban-paguyuban, nasibnya hanya tinggal menunggu waktu. Lalu kita coba lihat di sekolah-sekolah Vokal, sangat jauh berbeda.
Semua terjadi karena kita terlalu mementingkan Materi/Ekonomi/keuntungan, semua diukur berdasar nilai Rupiah.
Coba kita juga tengok Media Massa (Cetak/Elecktonik) yang mereka muat/tayangkan sangat jauh dengan seni dan budaya kita, mungkin hanya 3 s.d 3.5% seni budaya kita hadir disitu, selebihnya seni budaya barat yang lebih punya nilai komersil, bukan nilai membina dan menata budaya bangsa, tapi membrantas budaya kita dan membentuk generasi yang merusak budaya kita sendiri.

Karena itu, saya tergerak untuk medokumentasikan seni budaya Indonesia, sampai saat ni banyak sudah Dokumentasi Seni Budaya Buhun yang saya buat,.bagi yang berminat bisa hubungi saya, semua dalam bentuk VCD