Sabtu, 12 September 2009

Kehilangan satu persatu

Satu persatu seni dan budaya kita diklaim negara lain,.masyarakat marah tapi hanya bisa marah dan tidak dapat berbuat banyak, rasa nasionalisme hanya rasa dan tidak mampu dan keberanian untuk bergerak, berulang kali tetangga kita mengklaim seni dan budaya kita, pemerintah hanya bisa mengandalkan prosedur menunggu pengaduan. sedangkan masyarakat juga menunggu tindakan pemerintah, semua saling menunggu sehingga tidak ada tindakan dan solusi yang berarti.
ini akan terus berlanjut bila kita semua tidak berani mengambil suatu tidakan penyelamatan dan pelestarian, struktural pemerintah yang sudah sangat Demokrasi mengapa tidak kita manfaatkan, seharusnya bisa lebih mudah kalo kita semua serius untuk menyelesaikanya,..
di awali dari diri kita yang merasa anak bangsa indonesia yang berkewajiban menyelamatkan aset budaya kita, kita tidak bisa hanya saling mengandalkan dan menunggu, juga semua terbentur karena perhitungan kalkulasi biaya.
yakinlah bahwa di dunia indonesia ini banyak yang benar daripada salah. karena semua orng punya sifat benar yang lebih besar dari sifat salah, kita sangat miris dengan yang mengaku pelaku seni budaya, yang sudah terkikis habis dengan seni budaya modern.
kita tidak menutup mata bahwa pekembangan seni kita sangat pesat baik itu seni musik, film, teater, drama dan lainya. tapi coba kita lihat pekembangan seni budaya indonesia itu sendiri, sangat berlawanan arah pergerakannya.
sekarang marilah kita bahu membahu bersama-sama menyelaraskan seni tradisional dan modern, kita dorong seni tradisional kita untuk bisa maju, atau setidaknya menjadi lestari dan tidak mati karena kelaparan kurang makan pelestarian dan perhatian dari anak-anak indonesia untuk tetap bertahan.